
Turi, Lamongan — Panen melon jenis Intanon dari green house BUMDesa Sejahtera Turi pada 2 Agustus 2025 menjadi bukti ketangguhan unit perkebunan BUMDesa Sejahtera Turi dalam menghadapi tantangan alam. Meski hasil panen kali ini dinilai kurang maksimal, seluruh buah tetap berhasil menarik minat tengkulak untuk dikirim ke Timor Leste, menandai keberlanjutan ekspor komoditas unggulan Desa Turi.
Kondisi cuaca yang mendung berturut-turut saat proses polinasi berdampak pada kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan. Melon Intanon, yang biasanya tumbuh optimal dengan paparan sinar matahari cukup, kali ini mengalami hambatan dalam pembentukan buah sempurna. Namun, berkat sistem green house dan perawatan intensif dari tim BUMDesa, hasil panen tetap layak jual dan memenuhi standar ekspor.
“Cuaca memang tidak bersahabat, tapi kami tidak menyerah. Kami tetap menjaga kualitas semaksimal mungkin agar panen tetap bisa memberi manfaat ekonomi bagi desa,” ujar Firman PIC GreenHouse BUMDesa Sejahtera Turi.
Tengkulak yang telah menjalin kerja sama dengan distributor di Timor Leste tetap mengambil seluruh hasil panen, menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap produk pertanian Desa Turi. Pengiriman dilakukan melalui jalur logistik terpadu, dan respons pasar luar negeri tetap positif.
Kepala Desa Turi, Abdul Rochman, menyampaikan, “Panen ini adalah pelajaran sekaligus pencapaian. Kami belajar dari cuaca, tapi kami juga bangga karena melon Turi tetap bisa melintasi batas negara.”
Ke depan, BUMDesa berkomitmen untuk meningkatkan sistem polinasi dan adaptasi cuaca agar panen berikutnya lebih optimal. Panen ini menjadi bukti bahwa semangat dan inovasi desa mampu menembus tantangan, bahkan hingga ke pasar internasional.