
Selasa pagi, tim dari BRI Lamongan melakukan kunjungan ke Desa Turi, sebuah desa yang terkenal dengan para pengrajin anyaman tas. Kehadiran BRI di sana bukan tanpa alasan, mereka datang untuk melihat langsung proses pembuatan anyaman tas yang menjadi salah satu unggulan desa tersebut.
Sesampainya di desa, tim BRI disambut dengan hangat oleh para pengrajin yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga. Mereka menunjukkan keterampilan tangan yang terampil dalam menganyam daun pandan menjadi tas-tas yang indah dan fungsional. Setiap helai daun dianyam dengan rapi, menghasilkan pola-pola yang menarik dan unik, menunjukkan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
BRI Lamongan hadir untuk memberikan dukungan berupa pendampingan dan edukasi terkait pengelolaan keuangan serta akses modal usaha bagi para pengrajin. Dalam diskusi yang berlangsung penuh keakraban, para pengrajin mengungkapkan harapan mereka agar produk tas anyaman khas Desa Turi bisa lebih dikenal luas, bahkan hingga ke pasar nasional dan internasional.
Kunjungan ini memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Para pengrajin merasa lebih optimis dengan dukungan perbankan yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha, sementara BRI semakin memahami kebutuhan nasabah dari kalangan usaha mikro. Sinergi antara BRI dan pengrajin anyaman ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian lokal, sekaligus melestarikan tradisi kerajinan tangan yang menjadi identitas Desa Turi.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, harapan bahwa tas-tas anyaman dari Desa Turi akan semakin mendunia semakin besar. Kunjungan ini pun diakhiri dengan senyum kebanggaan, baik dari pihak BRI maupun pengrajin, karena mereka yakin masa depan yang lebih cerah tengah menanti di hadapan.